Tuesday, April 25, 2006

empatpuluh hari

awal tahun ini bapak pernah bilang tanggal 22 april 2006 kalau bisa semuanya kumpul di jogja, dan ternyata kami semua memang kumpul di jogja pada tanggal itu, bapak mestinya ulang tahun ke 76 tanggal 22 april 2006 kemarin, kami merayakan di makamnya, mengirimkan doa2 untuk bapak, dan berkumpul seperti yang diinginkannya.

makam bapak bersih, disebelahnya kavling kosong pesanan ibu, kalau meninggal ibu minta dimakamkan di sebelah bapak, mungkin ini arti sebenarnya dari sehidup semati, nggak konyol, cukup realistis, dan ada romantismenya, hebat!

sebelum berangkat ke jogja, aku sempat mimpi ketemu bapak, dia memeluk sambil tersenyum, yang menarik disini bapak yang datang adalah bapak tahun 70an, rambutnya masih hitam, dengan kumis, ga tahu apa artinya, mudah2an baik, kata orang berarti dia senang "disana", mudah2an.

tanggal 23 april 2006, empatpuluh hari sejak bapak meninggal, kami bacakan surat yasin dan tahlil di rumah, bersama tetangga, saudara, dan teman2, mudah2an Allah memaafkan segala dosa2nya dan menerima disisiNya dengan segala amal kebaikannya, amien.

kami pulang ke tempat masing2 besok harinya, melanjutkan kehidupan, meninggalkan ibu di rumah sendiri, sepi.

2 Comments:

Blogger nennot said...

Jangan pernah alpa melafalkan doa. Meskipun Allah selalu ada buat kita 24 hours. Katanya, lebih afdol jika dihaturkan di tiap akhir sholat lima waktu. Sori, bukan sok serius, tapi aku rasakan betapa tangan Allah selalu merengkuh setiap langkahku, dan membukakan kemudahan buatku, meski ibadahku masih bolong-bolong.

10:27 AM  
Anonymous Anonymous said...

wah terharu dengan romantisme bu Dirto..sungkem kagem ibu mas nek ketemu..aku juga udah baca bunga rampai..banyak yang bisa ditiru dan dipelajari dari beliau sebagai seorang ibu

salam

ketut

7:55 AM  

Post a Comment

<< Home